6

Enam


Empat Hari dan Empat Harapan 


Dalam menjalani setiap langkah demi langkah dalam kehidupan, pernah gak kalian ada di posisi yang terlihat bahagia merah merona tetapi di dalam hatimu tidak, hm sangat hancur berkeping-keping gitu?
Dan ketika ingin meronta-ronta, mulutmu membuka namun tidak ada suara yang terdengar sedikitpun, seakan diri ini hanya mendapat kelelahan. 
Lamban, dan merasa hidup ini rupanya hanya godaan duniawi semata. Ambyar dan bubar. Menangislah, dan rindukanlah Allah SWT dan orangtuamu, pikirku.

Jika empat hari yang lalu adalah kedudukan terakhirku di usia 18 tahun, kini semua terlihat sama, tidak jauh berbeda. Bahkan temanku mengatakan semakin tua dirimu, semakin cepat kau mati. Semakin sedikit kesempatan bahagiamu. Lalu, apa yang telah kupersiapkan nanti? Untuk menjawab pertanyaan malaikat "mosok" remidi? Hal inilah yang membuatku memiliki empat harapan. Tidak perlu bahagia.

Pertama, pastilah membahagiakan orangtua. Kedua menjadi perempuan yang shalihah. Ketiga menjadi wanita dermawan sekaligus istri yang baik. Keempat istiqomah dalam jalan Allah SWT.

Lalu harapan di dunia? Dunialah yang musti mengikutiku, harus. Kalian yang tahu bahwa kehidupan duniawi tak kekal memang benar adanya. Yakinilah bahwa kehidupan ini hanya lenggak-lenggok sandiwara murahan. Jalanlah di jalan yang lurus. Namun jangan terlalu lurus pulak, imbangilah sekaligus sadar dan meleklah. Tidakkah Allah SWT memberikan kita banyak kemudahan mengenai hidup ini? Allah hanya menyuruh kita berusaha, berbaik hati  dan beribadah. Jangan sering memberontak, jalanilah dulu dengan  diiringi rasa syukur seperti :
 "Oh adanya ini, alhamdulillah" 
"Allah Maha Baik, buktinya aku hari ini diberi sakit"
"MasyaaAllah dompetku hilang, cari dulu aja"
"Aku gagal maka Allah SWT memberikanku kesempatan emas"
"Allah beri bencana, bersyukur dan ambil hikmahnya, oalah ternyata dibalik peristiwa ini saya mendapat kebaikan sedahsyat samudra, semuanya berkat Allah SWT, Maha Pemurah dan Maha Penyayang…"


Budayakan hal-hal kecil seperti itu. Sudah Sembilan belas tahun sang penulis ini, semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.

Komentar

Postingan Populer